Perlukah Tes Alergi? Ini Detail Info dan Manfaatnya

  Rabu, 22 November 2023 | 04:16 WIB
   Team Prosix
ep48.1.jpg

Tidak sedikit orang yang mengalami beberapa jenis reaksi alergi namun tidak sadar dirinya memiliki alergi tersebut. Salah satu kelemahan dari ketidaktahuan ini adalah dia akan berisiko tinggi untuk merasakan reaksi alergi kembali di masa yang akan datang. Sayangnya beberapa jenis reaksi alergi datang kembali dengan tingkat yang lebih parah. Itulah kenapa tes alergi menjadi metode pencegahan sekaligus penanganan yang sebaiknya diambil. Dari hasil tes alergi bersama dokter atau ahli imunologi, seseorang akan mendapat saran pengobatan dan perawatan yang tepat. Mari memahami lebih lanjut mengenai tes alergi, mulai dari metode hingga persiapannya.

Siapa yang Perlu Mendapatkan Tes Alergi?

Tes alergi umumnya dilakukan pada seseorang yang ingin memastikan gejala yang muncul saat terpapar dengan beberapa bentuk alergen. Di antaranya adalah serbuk sari tanaman, bulu hewan, makanan, suhu terlalu dingin atau panas, benda yang mengandung karet, sengatan serangga atau tawon, hingga obat antibiotik. Metode ini secara umum aman dilakukan untuk semua usia, termasuk bayi. Khusus pada tes alergi kulit, ada beberapa kondisi kesehatan khusus yang membuat tindakan ini sebaiknya tidak dilakukan. Kondisi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Pernah Merasakan Reaksi Alergi Parah

Salah satu reaksi alergi yang berat dan mengancam jiwa adalah anafilaksis, suatu kondisi syok yang memengaruhi sistem pernapasan dan tekanan darah yang menurun drastis. Sehingga saat seseorang sudah pernah mengalami anafilaksis, paparan zat alergen dalam jumlah kecil pun bisa memicu reaksi yang sama.

2. Sedang Mengonsumsi Obat-obatan yang Dapat Memengaruhi Hasil Tes

Beberapa jenis obat seperti antidepresan dan pengobatan heartburn memiliki kandungan antihistamin. Hal ini bisa memengaruhi hasil tes alergi. Sehingga dokter akan menyarankan seseorang untuk melanjutkan atau menyelesaikan pengobatannya terlebih dahulu dibanding harus berhenti sementara dan melakukan tes alergi.

3. Memiliki Kondisi Kulit Tertentu

Tes alergi dilakukan pada kulit dengan luas yang cukup seperti pada lengan dan punggung. Namun jika kedua area tersebut sedang menunjukkan kondisi tertentu seperti eksim atau psoriasis yang menyebar luas, tes alergi sulit dilakukan.

Apa Saja Metode Tes Alergi?

1. Uji Tusuk Kulit (Skin Prick Test)

Sesuai dengan namanya, uji tusuk kulit yaitu metode menusukkan jarum lancet pada lengan bawah bagian dalam untuk memasukkan zat alergen ke dalam permukaan kulit. Dalam sekali tes, petugas medis akan memberikan 25 jenis zat alergen sekaligus.

Pertama, kulit akan diberi tanda dengan spidol dan semacamnya menjadi beberapa kolom dengan jarak kurang lebih 2 cm. Kemudian setiap kolom akan ditetesi dengan zat alergen. Setiap jarum lancet baru akan mengambil tetesan zat alergen tersebut lalu ditusukkan dengan ringan. Seseorang tidak akan merasakan sakit atau pendarahan karena jarum tidak menembus permukaan kulit. Sisa zat alergen akan dibersihkan dengan alkohol.

Selain beberapa zat alergen umum, dokter juga akan memberikan tambahan tes dengan zat histamin dan gliserin. Bila kulit tidak menunjukkan reaksi pada histamin, ada kemungkinan uji tusuk kulit ini juga tidak menunjukkan reaksi alergi meski sebenarnya seseorang memiliki alergi. Sedangkan jika tubuh memiliki reaksi terhadap Gliserin, ada kemungkinan kulit memang sensitif (bukan alergi) dan membutuhkan analisis lebih agar tidak salah diagnosis.

Setelah menunggu kurang lebih 15 menit, kulit yang menunjukkan reaksi alergi akan berubah warna menjadi kemerahan, gatal, dan bentol. Ukuran dari setiap bentol tersebut akan menentukan tingkat sensitivitas seseorang terhadap zat alergen tertentu.

2. Tes Tempel (Patch Test)

Selanjutnya ada metode patch test, yaitu tes alergi menggunakan plester khusus yang telah diolesi zat alergen, seperti karet/lateks, zat kimia tertentu, pengawet, logam, pewarna rambut, dan sebagainya. Metode ini umumnya digunakan pada alergi kulit dengan jenis dermatitis kontak dan membutuhkan waktu beberapa hari untuk melihat reaksi alergi tidak langsung.

Saat plester telah ditempel pada lengan atau punggung, seseorang akan diminta untuk menghindari mandi dan aktivitas fisik yang mengakibatkan keluarnya banyak keringat. Pelepasan plester dilakukan di tempat yang sama saat menempelkannya. Dokter akan memberikan penjelasan alergi dengan melihat reaksi yang dihasilkan.

3. Metode Lain yang Mungkin Disarankan

Beberapa metode lain yang mungkin disarankan adalah suntikan, tes darah, dan tes alergi oral. Metode suntikan digunakan untuk memasukkan zat alergen khusus seperti antibiotik dan racun serangga. 

Lalu tes darah dilakukan untuk kondisi kesehatan tertentu seperti pada penderita eksim, psoriasis, atau orang yang sedang mengonsumsi obat tertentu. 

Kemudian untuk tes alergi oral diberikan melalui konsumsi makanan atau obat tertentu. Namun cara ini dilakukan di bawah pengawasan tim medis dan fasilitas kesehatan darurat yang lengkap.

Apa Langkah yang Harus Dilakukan sebelum Mendapatkan Tes Alergi?

Saat kamu sudah memutuskan akan melakukan tes alergi, dokter akan melakukan wawancara mendetail terkait riwayat kesehatan kamu. Mulai dari reaksi alergi apa saja yang pernah dirasakan dan cara kamu mengatasinya. Nantinya, dokter akan memberikan saran metode tes alergi yang boleh kamu ambil. Kemudian menjadwalkan dilakukannya tes alergi.

Apa yang Perlu Dilakukan Saat Mengetahui Hasilnya?

Setelah melakukan tes alergi, ada metode yang bisa langsung menunjukkan hasil, namun ada juga yang perlu menunggu beberapa hari. Hasil negatif berarti kamu mungkin tidak alergi terhadap zat tertentu.

Sedangkan bila hasilnya positif, dokter akan memberikan kamu penjelasan terkait cara menghindari, cara mengatasi dan memilih obat alergi yang sesuai, hingga saran pengubahan pola hidup tertentu. Termasuk menyarankan untuk menjalani terapi alergi bila diperlukan. Jangan ragu untuk menanyakan hal yang kamu belum paham. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir terjadinya reaksi alergi parah sekaligus menghilangkan alergi tersebut secara perlahan.

Referensi:

  1. Mayo Clinic. 2022. Allergy Skin Test. Diakses pada 18 Oktober 2023 dari https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/allergy-tests/about/ .
  2. ASCIA. 2023. Allergy Testing – Fast Facts. Diakses pada 18 Oktober 2023 dari https://www.allergy.org.au/patients/fast-facts/allergy-testing