Polusi Udara Pemicu ISPA? Cek Faktanya di Sini!

  Selasa, 17 Oktober 2023 | 04:55 WIB
   Team Prosix
air-pollution-asthma.jpg

Sumber: freepik.com

Isu kualitas udara yang buruk memicu terjadinya peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut yang cukup signifikan. Hal ini diberitakan dalam berbagai media, dengan berbagai judul yang secara tersurat menyebutkan kasus ISPA terus naik.

Berita terkait peningkatan kasus ISPA sendiri banyak berfokus pada area DKI Jakarta, dan ramai diperbincangkan pada medio pertengahan 2023 lalu. Lalu apakah benar penyebab dari peningkatan kasus ISPA ini akibat kualitas udara buruk? Atau justru ada penyebab lain yang memicunya?

Penyebab Jumlah Penderita ISPA Terus Meningkat

Sumber: freepik.com

Dalam sebuah artikel yang terbit di situs resmi RRI, Kementerian Kesehatan mencatat pengidap ISPA meningkat akibat polusi udara. Artikel ini sendiri terbit pada 30 Agustus 2023.

Dilansir dari artikel tersebut, Kemenkes RI membeberkan dampak polusi udara yang terjadi di Indonesia meningkatkan jumlah kasus infeksi saluran pernapasan akut. Dari data tahun 2021 hingga 2023, kasus infeksi ini meningkat dan telah menembus angka 200 ribu kasus yang tercatat di awal januari lalu.

Terdapat peningkatan di bulan Maret, dan tidak terlihat akan terjadi penurunan. Hal ini diduga terjadi pasca penyebaran polusi udara yang semakin pekat saat ini. Polusi yang semakin pekat juga memaksa pemerintah daerah DKI Jakarta menerapkan kebijakan baru terkait skema work from home untuk ASN pemda.

Gejala Apa Saja yang Muncul Ketika Menderita ISPA?

Sumber: freepik.com

Infeksi saluran pernapasan akut sendiri merupakan efek samping yang muncul ketika masalah seperti pilek, flu, asma, atau kondisi lain yang mempengaruhi paru-paru dan menyebabkan peradangan tidak segera diatasi. Secara umum beberapa gejala yang muncul ketika seseorang terkena infeksi tersebut adalah sebagai berikut.

  • Batuk

  • Demam

  • Nyeri kepala

  • Hidung tersumbat

  • Nyeri tenggorokan atau nyeri saat menelan

  • Timbul gejala sinusitis

  • Kekurangan oksigen hingga membuat warna kulit kebiruan

  • Kesulitan untuk bernapas

Nah, tidak sedikit mungkin dari kamu yang membaca artikel ini bingung membedakan gejala yang barusan dibaca dengan gejala dari asma. Secara praktis sebenarnya asma sendiri menimbulkan gejala yang cukup spesifik.

Beberapa gejala yang sering muncul antara lain adalah sesak napas, dada terasa terikat, batuk yang semakin intens di malam hari, mengi, badan lemas dan lesu, rasa gelisah yang tidak biasa, dan sering menghela napas.

Ketika gejala asma ini tidak ditangani, maka gejala tersebut bisa semakin parah dan mengarah pada infeksi saluran pernapasan akut. Tanda-tanda asma yang sudah mengarah pada kondisi lebih parah ini antara lain adalah sebagai berikut.

  • Meningkatnya intensitas sesak napas, kesulitan bernapas, atau mengi

  • Batuk meningkatkan jumlah lendir

  • Lendir berwarna tidak normal

  • Mengalami demam hingga suhu di atas 37 derajat Celcius atau kedinginan

  • Selalu merasa lelah atau lemah

  • Sakit tenggorokan, tenggorokan terasa gatal, atau nyeri saat menelan

  • Tekanan atau drainase sinus, hidung tersumbat, atau sakit kepala

Ketika tanda ini sudah muncul, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan langkah penanganan yang tepat.

Sederhana, Berikut Beberapa Tips Mencegah ISPA

Sumber: freepik.com

Infeksi saluran pernapasan akut tidak hanya dapat dipicu karena asma, karena faktanya ISPA secara langsung terkait dengan polusi udara yang ada di sekitar kita. Seperti yang terjadi pada awal hingga pertengahan tahun 2023 ini, dimana kasusnya melonjak naik dan cukup mengkhawatirkan.

Sebenarnya banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah infeksi pada saluran pernapasan. Beberapa cara sederhana tersebut bisa kamu lihat pada poin singkat berikut ini.

  • Selalu menggunakan helm atau pelindung bagian depan untuk menghindari paparan angin ke wajah. Pada pengendara mobil, pastikan bagian kaca depan selalu tertutup untuk mengurangi jumlah udara kotor yang masuk  ke kabin mobil

  • Menggunakan masker sebagai perlindungan tambahan dengan standar yang jelas. Penggunaan masker bisa membantu kamu bernapas seperti biasa, namun tetap terlindung dari polusi

  • Banyak minum air putih untuk menghindari risiko dehidrasi dan untuk menjaga kelembapan tenggorokan, jadi tenggorokan tidak mudah mengalami infeksi atau luka

  • Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok. Asap rokok akan menambah jumlah polusi yang masuk ke sistem pernapasan, dan jelas efeknya tidak akan baik

  • Selalu bersihkan diri dengan benar setelah berkendara untuk menghilangkan partikel polutan yang mungkin masih menempel di tubuh

  • Mulai gaya hidup sehat dan tanam banyak tanaman penyaring udara di area rumah untuk memperbaiki kualitas udara yang dihirup

Membahas mengenai ISPA yang disebabkan oleh polusi udara sendiri juga tidak akan lepas dari bahasan alergi akibat debu, seperti pada rhinitis alergi. Alergi yang satu ini dipicu oleh alergen dalam bentuk serbuk sari, debu, tungau, dan bulu hewan. Logikanya pada kualitas udara yang buruk, alergen ini juga akan menjadi lebih banyak bukan?

Masih terkait dengan ISPA, untuk mengobati alergi yang terjadi ini kamu bisa mengandalkan obat yang mengandung Cetirizine Hydrochloride. Obat ini akan menyembuhkan berbagai bentuk alergi seperti gatal-gatal, bersin-bersin, biduran, jontor, alergi kulit, hingga hidung mampet. Kamu bisa dengan mudah menemukan obat dengan kandungan ini di marketplace, atau secara langsung mendatangi apotek terdekat. Selalu pastikan melakukan langkah pencegahan, agar alergi dan ISPA bisa dijauhkan dari keluarga tersayang.