Aman Dikonsumsi, Ini Daftar Makanan untuk Alergi Protein

  Senin, 19 Agustus 2024 | 13:34 WIB
   TEAM PROSIX
aman-dikonsumsi-ini-daftar-makanan-untuk-alergi-protein_pnh.jpg

Alergi protein terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap jenis protein tertentu yang dianggap sebagai zat asing atau berbahaya. Seseorang yang alergi terhadap protein tertentu harus berhati-hati dalam memilih makanan untuk menghindari reaksi alergi. Kira-kira, makanan apa saja yang aman dikonsumsi untuk penderita alergi protein?

Sebelum membahas lebih lanjut soal daftar makanan untuk alergi protein, ketahui dulu seperti apa proses terjadinya alergi protein. Proses terjadinya alergi protein dimulai dari paparan pertama terhadap alergen. Pada saat seseorang pertama kali terpapar protein alergen seperti protein dalam susu, telur, atau kacang-kacangan, sistem kekebalan tubuh mungkin tidak menunjukkan reaksi yang nyata. Namun, sistem kekebalan akan memproduksi antibodi khusus yang disebut imunoglobulin E (IgE) yang spesifik terhadap protein tersebut. Kemudian, antibodi IgE yang dihasilkan menempel pada sel-sel tertentu yang disebut sel mast dan basofil, yang tersebar di berbagai jaringan tubuh, terutama di kulit, paru-paru, hingga saluran pencernaan.

Pada paparan yang berikutnya terhadap protein alergen yang sama, maka alergen tersebut akan berikatan dengan antibodi IgE yang menempel pada sel mast dan basofil. Ketika alergen berikatan dengan IgE pada sel mast dan basofil, hal ini akan memicu pelepasan histamin dan zat kimia lain dari sel-sel ini. Histamin dan zat kimia inilah yang kemudian bisa menyebabkan gejala alergi protein.

Gejala Alergi Protein

Gejala alergi protein bisa bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada individu dan jenis protein yang menyebabkan alergi. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang mungkin terjadi:

1. Gejala Ringan hingga Sedang

  • Ruam atau gatal-gatal (urtikaria)

  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan (angioedema)

  • Kemerahan atau kulit gatal

  • Hidung tersumbat atau berair

  • Bersin-bersin, batuk, sesak nafas ringan

  • Mual, muntah, sakit perut, diare

  • Denyut jantung cepat atau tidak teratur

  • Pusing atau pingsan

2. Gejala Berat (Anafilaksis)

Anafilaksis merupakan reaksi alergi yang sangat serius dan memerlukan penanganan medis segera. Gejala anafilaksis di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Kesulitan Bernapas: Sesak napas yang parah, mengi (bunyi napas yang bersiul), dan pembengkakan pada tenggorokan yang menyebabkan kesulitan bernapas atau menelan.

  • Tekanan Darah: Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba, pingsan atau kehilangan kesadaran.

  • Gejala Sistemik: Kulit pucat atau kebiruan, rasa gelisah atau kebingungan, rasa hangat atau kemerahan pada kulit, denyut nadi yang lemah dan cepat.

Daftar Makanan untuk Penderita Alergi Protein

makanan untuk alergi protein

Bagi seseorang yang alergi terhadap protein tertentu, seperti protein dalam susu, telur, atau kacang-kacangan, tentunya sangat penting untuk memilih makanan yang aman dan bebas dari alergen tersebut. Berikut ini adalah beberapa pilihan makanan yang umumnya aman untuk orang dengan alergi protein:

1. Buah-buahan dan Sayuran

  • Buah Segar: Apel, jeruk, pisang, beri, anggur, dan melon.

  • Sayuran Segar: Brokoli, bayam, wortel, kentang, dan tomat.

2. Bijian dan Karbohidrat

  • Beras: Beras putih, beras merah, dan produk berbasis beras (misalnya, mi beras).

  • Gandum dan Oat: Oat bebas gluten, quinoa, jagung, dan millet.

3. Daging dan Pengganti Daging

  • Daging Segar: Ayam, sapi, babi, dan domba (asalkan tidak diolah dengan menggunakan bahan yang mengandung alergen).

  • Ikan dan Makanan Laut: Ikan segar seperti salmon, tuna, dan ikan putih.

  • Pengganti Daging Berbasis Tumbuhan: Tahu dan tempe (pastikan tidak ada bahan-bahan tambahan yang mengandung alergen).

4. Susu dan Pengganti Susu

  • Susu Nabati: Susu almond, susu kedelai, susu oat, dan susu kelapa (jangan lupa periksa label untuk memastikan tidak ada alergen tersembunyi).

  • Produk Olahan: Keju nabati, yogurt nabati, dan krim nabati.

5. Minyak dan Lemak

  • Minyak Nabati: Minyak zaitun, minyak kelapa, minyak bunga matahari, dan minyak biji rami.

  • Mentega Nabati: Margarin bebas susu atau mentega dari kacang-kacangan (pastikan tidak ada alergen).

6. Makanan Ringan dan Camilan

  • Keripik dan Kerupuk: Keripik kentang, kerupuk beras, dan popcorn (tanpa tambahan alergen).

  • Buah Kering dan Sayuran Kering: Apel kering, kismis, aprikot kering, dan keripik sayuran.

7. Pemanis dan Bumbu

  • Pemanis Alami: Madu, sirup maple, dan gula kelapa.

  • Rempah-Rempah dan Bumbu: Garam, merica, bawang putih, jahe, dan rempah-rempah lainnya yang tidak mengandung alergen.

8. Sumber Protein Alternatif

  • Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Kacang hijau, lentil, dan biji chia (pastikan tidak terjadi kontaminasi silang dengan alergen).

  • Produk Berbasis Kacang Polong: Isolat protein kacang polong dan produk sejenis.

Tips Tambahan untuk Penderita Alergi Protein

Selain mengetahui daftar makanan yang aman dikonsumsi untuk alergi protein yang telah disebutkan di atas, berikut ini ada beberapa tips tambahan yang perlu diperhatikan. Simak baik-baik!

  1. Membaca Label: Pastikan untuk selalu membaca label makanan dengan cermat untuk memastikan tidak ada bahan alergen tersembunyi.

  2. Membuat Makanan Sendiri: Pertimbangkan untuk memasak di rumah dengan bahan-bahan segar dan alami. Hal ini akan membantu menghindari alergen yang tidak diinginkan.

  3. Berkonsultasi dengan Ahli Gizi: Sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk memastikan pola makan yang seimbang dan bebas alergen.

Dengan memilih makanan yang tepat dan waspada terhadap bahan-bahan yang dapat menyebabkan alergi, maka kamu dapat mengelola alergi protein dengan lebih baik dan tetap menikmati makanan yang beragam dan bergizi. Jika mengalami gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam, atau lainnya, pastikan untuk memilih dan menggunakan obat anti alergi yang tepat!

Sumber gambar: Freepik