Sumber: freepik.com
Siapa yang tidak suka dengan coklat? Coklat memiliki cita rasa yang manis dan sangat digemari oleh semua kalangan. Menikmati sajian coklat dapat membantu memperbaiki mood dan membuat makanan ini menjadi favorit banyak orang. Sayangnya efek ini tidak bisa dirasakan semua orang, khususnya orang-orang dengan alergi coklat.
Penyebab alergi coklat bisa berasal dari biji coklat itu sendiri atau dari bahan tambahan seperti susu. Pada orang-orang yang mengidap alergi terhadap coklat, mereka akan merasakan hipersensitivitas ketika melihat, bersentuhan, bahkan memakannya. Yuk simak apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi alergi coklat dalam artikel berikut ini!
Sumber: freepik.com
Alergi coklat terjadi ketika tubuh bereaksi secara tidak normal atau manifestasi dari kesalahan pengenalan sistem pertahanan tubuh terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh namun dikenal sebagai zat asing berbahaya sehingga memicu munculnya zat histamin yang akhirnya menyebabkan reaksi alergi. Histamin sendiri akan berdampak pada kinerja organ jantung, hidung, telinga, mata, tenggorokan, paru-paru, hingga kulit. Ini mengapa gejala alergi secara umum akan muncul dan bisa dirasakan pada bagian-bagian tersebut.
Beberapa gejala paling umum yang muncul pada alergi termasuk coklat sebagai berikut.
Pada titik ekstrem, reaksi alergi bisa jadi berat dan mengancam jiwa. Hal ini bisa dideteksi ketika detak jantung meningkat hingga hilangnya kesadaran pada orang yang mengalami kondisi tersebut.
Di waktu yang sama, cukup banyak yang salah kaprah antara alergi coklat dan sensitif pada coklat. Ciri yang muncul ketika tubuh memiliki sensitivitas tinggi pada coklat adalah sembelit, munculnya ruam, timbul jerawat, sakit perut, hingga perut kembung. Namun umumnya hal ini hanya terjadi ketika jumlah yang dikonsumsi terlalu banyak.
Sebenarnya mungkin saja seseorang mengalami alergi pada coklat secara murni. Namun tidak jarang alergi yang dialami tidak terletak pada kandungan coklat, namun pada campuran yang ada di dalamnya seperti susu, kacang-kacangan, atau kafein.
Diperlukan tes yang akurat untuk memastikan hal ini agar tidak terjadi kesalahan pada langkah pengobatan dan penanganan yang kamu lakukan. Maka dari itu, jangan ragu untuk mengecek dan memastikannya dengan berkonsultasi dengan dokter kepercayaan Anda.
Sumber: freepik.com
Sebenarnya cukup banyak cara yang bisa dilakukan untuk memastikan apakah kamu mengalami alergi coklat atau alergi bahan lain yang ada di dalam coklat yang dimakan.
Cara-cara mandiri bisa dilakukan, seperti misalnya mencoba produk dengan kandungan coklat. Tes ini disebut dengan tes provokasi, yakni dengan sengaja mengkonsumsi bahan makanan yang memiliki kandungan coklat di satu waktu, dan mencoba makanan yang sama tanpa rasa atau kandungan coklat di waktu lain. Cara ini tentu tidak direkomendasikan karena bisa saja berisiko.
Yang lebih direkomendasikan sebenarnya adalah tes secara medis. Misalnya saja dengan prick test yang sekaligus dapat membantu kamu mengetahui alergi yang kamu miliki. Atau cara lain dengan tes darah yang mengandalkan sampel darah yang diambil dan diuji langsung di laboratorium medis terpercaya, untuk mengetahui apakah alergi yang dirasakan adalah alergi coklat atau alergi lainnya.
Sebenarnya untuk menghindari terjadinya alergi coklat dengan menjauhi semua makanan yang mengandung coklat atau memiliki rasa coklat dan sudah diagnosis oleh dokter. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kepercayaanmu, atau membawa obat anti alergi yang andal dan aman dikonsumsi. Produk tersebut biasanya mengandung Cetirizine, dan ampuh meredakan gejala alergi yang muncul. Tetap sehat dan tetap jaga makanan yang kamu konsumsi, dan semoga artikel ini berguna!