Sumber: freepik.com
Rasanya yang lezat serta tekstur yang unik membuat banyak jenis jamur diolah menjadi makanan, salah satunya adalah jamur enoki. Selain rasa, segi nutrisi juga menjadi pertimbangan kenapa bahan makanan ini populer. Tapi harus disadari bahwa risiko alergi jamur enoki tetap ada untuk beberapa orang yang memiliki kondisi ini.
Jamur enoki sendiri merupakan salah satu jamur yang aman untuk dikonsumsi. Dengan bentuk kecil dan batang yang tebal, kandungan bioaktif dapat menangkal radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mencegah peradangan, jika kamu tidak memiliki alergi terhadapnya.
Sumber: freepik.com
Meski memiliki manfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi untuk penderita alergi jamur enoki hal ini tidak berlaku. Orang-orang dengan kondisi tersebut justru bisa mengalami iritasi dan ruam pada kulit jika mengkonsumsi jamur ini.
Hal ini dipicu adanya jenis protein yang terkandung di dalam jamur enoki, yang oleh tubuh dianggap sebagai zat yang mengancam keselamatan dan kesehatan. Secara alami, tubuh akan memproduksi histamin untuk melawan zat protein tersebut, dan menghasilkan gejala alergi yang dirasakan secara umum.
Itu kenapa jamur ini harus diolah dengan benar agar bisa memberikan manfaat maksimal. Tapi untuk penderita alergi jamur enoki, jelas jenis makanan ini harus dihindari.
Sumber: freepik.com
Alergi jamur sebenarnya cukup sering diderita oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan alergi lainnya. Gejalanya juga tidak jauh berbeda, antara lain adalah sebagai berikut.
Napas berbunyi atau mengi
Hidung basah atau mata berair karena ada peradangan di saluran pernapasan bagian atas
Muncul ruam kulit atau gatal-gatal
Terjadi pembengkakan pada bibir, mulut, atau tenggorokan
Mengalami diare
Merasakan mual dan muntah
Perut kembung atau mengalami kram perut
Meski demikian ada juga kemungkinan terjadinya anafilaksis, yakni gejala berat akibat alergi yang dapat membahayakan keselamatan. Hal ini muncul karena respons tubuh menjadi berlebihan dan tidak terkontrol, sehingga memperburuk keadaan.
Ciri anafilaksis sendiri mulai dari penurunan tekanan darah secara drastis, sesak napas, hingga kehilangan kesadaran. Jika kondisi ini muncul, maka sangat dianjurkan untuk membawanya ke dokter dan memeriksakan kondisinya. Penanganan cepat dapat menyelamatkan jiwa seseorang yang mengalami anafilaksis.
Sumber: freepik.com
Untuk mengatasi alergi jamur enoki yang muncul atau dirasakan, ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan.
Pertama, langsung berhenti konsumsi jamur enoki ketika gejala alergi muncul, atau ada rasa tidak nyaman di bagian mulut, bibir, tenggorokan, atau hidung setelah mengkonsumsinya. Sebisa mungkin hindari konsumsi jamur enoki dan jenis jamur lainnya.
Kedua, konsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter agar kondisi yang dialami dapat diringankan. Opsinya beragam, mulai dari antihistamin yang bekerja memblokir histamin atau senyawa pemicu peradangan, kemudian obat dengan kandungan cetirizine dengan khasiat serupa, kortikosteroid hidung untuk membantu mencegah dan mengobati peradangan karena alergi jamur pada peradangan bagian atas, hingga montelukast yang bekerja memblokir leukotrien.
Ketiga, imunoterapi, dengan melakukan serangkaian prosedur suntikan alergen dosis kecil dalam waktu tertentu dengan tujuan untuk melatih sistem imun agar tidak bereaksi berlebihan pada jenis alergen dari jamur enoki ini.
Keempat, konsultasi dengan dokter terkait kondisi yang dialami untuk mendapatkan solusi terbaik atau cara-cara pencegahan efektif agar gejala tidak kembali muncul.
Itu tadi sekilas tentang pembahasan alergi jamur enoki yang mungkin dialami beberapa orang. Memang kelezatan jamur ini berhasil menjadikannya makanan yang populer. Tapi adanya risiko alergi harus juga disadari supaya niat awal untuk memakan makanan sehat tidak justru berakhir dengan kondisi sulit. Selalu sediakan obat dengan kandungan cetirizine untuk pertolongan pertama, dan lakukan pencegahan sebaik mungkin!