Waspadai Ciri Ciri Alergi Debu! Ternyata Inilah Penyebabnya

  Rabu, 14 Agustus 2024 | 11:54 WIB
   TEAM PROSIX
waspadai-ciri-ciri-alergi-debu-ternyata-inilah-penyebabnya_mdy.jpg

Seseorang yang mengalami alergi terhadap debu biasanya akan mengalami gangguan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Alergi debu sendiri merupakan reaksi alergi terhadap partikel kecil yang dapat ditemukan di udara dalam rumah. Partikel-partikel ini sering kali mencakup serpihan kulit mati, bulu hewan peliharaan, spora jamur, dan kotoran serta tubuh dari tungau debu.

Alergi debu bisa mendatangkan dampak buruk yang mempengaruhi kesehatan fisik, psikologis, dan kualitas hidup seseorang. Gejala alergi yang berkelanjutan akan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, seperti sinusitis atau bronkitis. Pada seseorang dengan asma, alergi debu bisa memperburuk gejala asma, seperti sesak napas, mengi, dan serangan asma.

Selain itu, hidung tersumbat, batuk, dan gejala lainnya juga dapat mengganggu tidur, sehingga akan menyebabkan kelelahan kronis dan menurunkan produktivitas harian. Di sisi lain, gatal-gatal dan ruam akibat alergi bisa menyebabkan iritasi kulit yang berkelanjutan dan, dalam beberapa kasus, infeksi kulit akibat garukan.

Untuk itu, sangat penting mengetahui ciri-ciri alergi debu, penyebab, hingga cara tepat untuk mengatasinya.

Ciri-Ciri Alergi Debu

Mengenali ciri-ciri alergi debu yang patut diwaspadai dapat membantumu untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat. Berikut ini adalah ciri-ciri alergi debu yang umum:

1. Gejala Pernapasan

  • Bersin: Bersin berulang kali, terutama pada saat berada di tempat yang berdebu.

  • Hidung Tersumbat atau Berair: Hidung tersumbat atau berair tanpa sebab-sebab yang jelas.

  • Gatal pada Hidung, Mulut, atau Tenggorokan: Rasa gatal yang cukup mengganggu di area hidung, mulut, atau tenggorokan.

  • Batuk: Batuk kering yang sering kali bertambah buruk saat malam hari atau saat bangun pagi.

  • Sesak Napas atau Mengi: Kesulitan untuk bernapas atau suara mengi, terutama pada orang yang juga menderita asma.

2. Gejala Mata

  • Mata Gatal: Rasa gatal secara terus-menerus pada mata.

  • Mata Merah: Mata yang tampak berwarna merah dan iritasi.

  • Mata Berair: Produksi air mata berlebihan.

3. Gejala Kulit

  • Gatal-Gatal (Urtikaria): Bintik-bintik merah yang terasa gatal pada kulit.

  • Ruam: Ruam kulit yang bisa muncul di berbagai bagian atau area tubuh.

4. Gejala Lainnya

  • Kelelahan: Rasa lelah berlebihan akibat gejala yang mengganggu tidur.

  • Gangguan Tidur: Kesulitan untuk tidur akibat hidung tersumbat, batuk, atau sesak napas.

Penyebab Alergi Debu

ciri ciri alergi debu

Tungau debu merupakan makhluk mikroskopis yang hidup di dalam ruangan, terutama di tempat-tempat yang lembab dan hangat seperti tempat tidur, karpet, dan perabotan. Kotoran dan tubuh mati tungau debu yang terhirup, dapat memicu reaksi alergi. Lingkungan favorit  tungau debu adalah tempat tidur, bantal, selimut, karpet, dan furniture berlapis kain.

Selain tungau debu, penyebab alergi debu lainnya adalah serpihan kulit manusia dan hewan. Sel-sel kulit mati yang terkelupas dari tubuh manusia dan hewan peliharaan akan menjadi bagian dari debu rumah. Serpihan kulit inilah yang akan menjadi makanan bagi tungau debu dan mengandung protein yang dapat memicu alergi.

Lalu, bulu dan kotoran hewan peliharaan juga bisa menyebabkan alergi debu. Ini termasuk bulu, air liur, dan urine hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan hewan lainnya. Protein dalam bulu dan kotoran hewan peliharaan akan menyebabkan reaksi alergi.

Spora jamur yang terhirup dapat memicu respons alergi, di mana jamur biasanya tumbuh di lingkungan yang lembap seperti kamar mandi, dapur, dan ruang bawah tanah. Serbuk sari juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Serbuk sari ini berasal dari tanaman di luar ruangan, yang kemudian masuk ke dalam rumah melalui udara, jendela, pintu, atau pakaian.

Faktor-faktor lain yang memperburuk alergi debu adalah sebagai berikut:

  • Kelembaban Tinggi: Tungau debu dan jamur akan tumbuh lebih cepat di lingkungan yang lembab.

  • Kebersihan Rumah yang Kurang: Debu dan alergen tentunya akan menumpuk jika rumah tidak dibersihkan secara rutin.

  • Ventilasi yang Buruk: Kurangnya sirkulasi udara juga akan meningkatkan konsentrasi alergen di dalam rumah.

Cara Mengurangi Gangguan Alergi Debu

Ada beberapa langkah mudah yang perlu dilakukan untuk mengurangi gangguan alergi terhadap debu, yaitu:

1. Manajemen Lingkungan

Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan rumah dengan vakum yang memiliki filter HEPA. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan dehumidifier untuk mengurangi kelembapan. Pertimbangkan juga untuk memasang pembersih udara dengan filter HEPA, lalu gunakan penutup kasur dan bantal anti-tungau.

2. Pengobatan

Untuk mengatasi alergi debu, kamu bisa konsumsi obat anti alergi antihistamin untuk meredakan gejala-gejala yang timbul. Selain itu, gunakan semprotan hidung kortikosteroid untuk mengurangi peradangan. Pertimbangkan juga untuk melakukan imunoterapi jika gejala sangat parah dan mengganggu.

3. Perubahan Gaya Hidup

Kurangi kontak dengan hewan peliharaan jika mereka menjadi sumber alergen, dan selalu jaga kebersihan diri serta lingkungan sekitar.

4. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Pertimbangkan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat. Ikuti rencana-rencana pengelolaan alergi yang disarankan oleh profesional kesehatan.

Tak perlu khawatir berlebihan saat menderita alergi debu. Sebab dengan manajemen yang tepat, banyak dari gangguan yang disebabkan oleh alergi debu bisa diminimalkan. Dengan begitu, kamu tetap bisa menjalani kehidupan yang nyaman dan produktif.

Sumber gambar: Freepik