8 Gejala Alergi Kondom, Segera Atasi dengan Cara yang Tepat!

  Minggu, 04 Agustus 2024 | 14:29 WIB
8-gejala-alergi-kondom-segera-atasi-dengan-cara-yang-tepat_ANb.jpg

Keyword & Metakeyword

alergi kondom

Saat ini pemakaian kondom dianggap menjadi salah satu metode pencegah kehamilan dan Infeksi Menular Seksual yang paling aman. Namun, bagi sebagian orang dengan tubuh yang sensitif, ada risiko tinggi mengalami alergi kondom setelah berhubungan seks. Bagaimana hal ini bisa terjadi, seperti apa gejalanya, dan cara efektif untuk mengatasinya akan dipaparkan pada ulasan berikut ini.

Apa Penyebab Alergi Kondom Bisa Terjadi?

Jika kamu sering mengalami gatal-gatal pada area alat kelamin setelah berhubungan seks dan belum tahu apa penyebabnya, bisa jadi itu pertanda alergi kondom. 

Penyebab paling umum dari alergi kondom adalah reaksi alergi terhadap lateks, bahan karet alam yang digunakan di banyak kondom. Alergi lateks dipicu oleh protein yang terdapat pada karet lateks. Sistem imun tubuh salah mengira protein ini sebagai penyerang berbahaya dan melepaskan antibodi untuk melawannya. Respons imun ini menyebabkan gatal-gatal, dermatitis, atau reaksi alergi lainnya.

Beberapa orang mungkin lebih peka dan mengalami reaksi alergi terhadap bahan kimia yang ada dalam kondom lateks. Di antaranya spermisida, pelumas, atau bahan tambahan lain seperti poliuretan atau poliisoprena yang digunakan dalam proses pembuatan kondom.

Selain menyebabkan rasa gatal pada area alat kelamin, bahan-bahan dalam kondom yang disebutkan bisa memicu perkembangan bakteri secara berlebihan. Alhasil menyebabkan infeksi jamur atau bakterial vaginosis.

Gejala dan Ciri-Ciri Alergi Kondom

alergi-kondom

Sumber: Freepik

  1. Salah satu gejala utama alergi kondom adalah iritasi atau kemerahan di area alat kelamin setelah penggunaan kondom. Iritasi ini bahkan bisa meluas ke vulva, vagina, penis, atau kulit di sekitarnya.

  2. Alergi kondom ditandai dengan rasa gatal yang hebat dirasakan di sekitar alat kelamin dan membuat tidak nyaman. 

  3. Terjadi pembengkakan pada jaringan genital, termasuk penis, skrotum, atau labia, dapat terjadi sebagai respons terhadap reaksi alergi terhadap kondom.

  4. Muncul ruam atau gatal-gatal pada kulit yang bersentuhan dengan kondom. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan dan iritasi lebih lanjut.

  5. Saat atau setelah berhubungan seksual, beberapa orang mungkin mengalami nyeri atau Ketidaknyamanan, yang mungkin disebabkan oleh reaksi alergi.

  6. Dalam beberapa kasus, alergi kondom dapat memicu keputihan pada vagina atau keluar cairan dari penis yang tidak normal, bahkan biasanya disertai dengan bau yang tidak sedap.

  7. Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil atau rasa tidak nyaman saat buang air kecil.

  8. Pada kasus alergi yang parah atau anafilaksis, seperti kesulitan bernapas, kesulitan menelan, hingga pembengkakan di mulut, tenggorokan, atau wajah. Jika tidak segera ditangani dengan bantuan medis, bisa mengancam jiwa.

Cara Efektif Mengatasi Alergi Akibat Pemakaian Kondom

Sumber: Freepik

  1. Lakukan tes alergi jika kamu mencurigai adanya alergi terhadap pemakaian kondom. Tes alergi dapat membantu mengidentifikasi apakah alergi berhubungan dengan lateks, bahan kimia, atau bahan kondom lainnya.

  2. Jika kamu memiliki alergi lateks, sebaiknya hindari pemakaian kondom lateks dan pilih bahan alternatif seperti poliuretan atau poliisoprena. Carilah kondom yang berlabel bebas lateks atau hipoalergenik yang minim reaksi alergi.

  3. Periksa kembali label kondom untuk mengetahui adanya potensi alergen sebelum digunakan. Pilih kondom yang bebas dari alergen atau iritasi.

  4. Jika kamu mengalami gejala ringan akibat alergi lateks, dokter mungkin akan merekomendasikan obat pereda alergi dengan kandungan antihistamin yang dijual bebas untuk meredakan reaksi alergi.

  5. Apabila mengalami gejala yang berat bahkan mengancam jiwa, segera dapatkan bantuan medis untuk mendapatkan suntikan epinefrin.

 

Alergi kondom tentunya tidak diinginkan bagi setiap orang yang ingin mencari pengalaman seksual aman dan menyenangkan tanpa resiko kehamilan dan penularan IMS. Dengan mengenali gejalanya, memahami penyebab utamanya, dan cara penanganan yang tepat, alergi pemakaian kondom bisa dicegah lebih cepat. 

Apabila kamu mengalami gejala setelah pemakaian kondom untuk aktivitas seksual, segera komunikasikan secara terbuka dengan pasangan tentang alergi yang dimiliki.

Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat serta panduan terkait pengelolaan alergi serta praktik hubungan seksual yang aman, kamu bisa berkonsultasi dengan profesional kesehatan.