Sumber: freepik.com
Gejala alergi yang terkadang muncul dan menghilang dengan sendirinya memang terkadang membuat kamu bingung. Bisa jadi, alergi yang dialami ini adalah alergi musiman, yang sesuai namanya, muncul ketika musim-musim tertentu saja.
Alergi musiman adalah sebuah kondisi yang umum terjadi di negara seperti Amerika, dan umumnya dipicu oleh siklus pertumbuhan tanaman dan jamur di musim tertentu. Ketika tanaman ini berkembang biak, pelepasan serbuk sari terjadi ke udara, dan tubuh bisa mengidentifikasinya sebagai sebuah zat yang berbahaya dan memberikan reaksi alergi.
Sumber: freepik.com
Nah untuk gejalanya, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan alergi lain yang umum terjadi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Mata terasa gatal, berair, atau memerah
Munculnya lingkaran di bawah mata
Area mulut, hidung, dan tenggorokan terasa gatal
Hidung menjadi berair dan tersumbat
Bersin-bersin
Batuk kering
Gatal atau sakit tenggorokan, namun gejala ini jarang terjadi
Beberapa gejala ini memang tidak semuanya pasti muncul. Tapi ketika kemunculannya bersamaan dengan pergantian musim atau datangnya sebuah musim, maka bisa menjadi indikasi kuat bahwa seseorang mengalami alergi musiman dan sebaiknya disikapi dengan bijak.
Sumber: freepik.com
Beberapa penyebabnya secara umum adalah sebagai berikut.
Serbuk sari sendiri adalah zat berbentuk tepung yang dihasilkan oleh tumbuhan sebagai bagian dari proses reproduksinya. Ketika sudah ringan dan mengering, maka zat ini mudah terbawa angin dan memenuhi udara.
Saat serbuk sari masuk atau mengalami kontak dengan kulit penderita alergi musiman maka gejala alergi akan muncul.
Jamur sendiri muncul dalam bentuk bercak hitam, putih, atau hijau, di area-area dengan permukaan lembap. Jamur ini dapat ditemui di kamar mandi, area basement, tanah, dedaunan basah, dan tanaman.
Spora jamur yang terbawa ke udara akan memicu gejala alergi serupa seperti yang dialami akibat serbuk sari di atas.
Tungau debu sendiri adalah sejenis serangga berukuran mikroskopis yang hidup di area hangat dan lembap. Dari serangga ini, yang berbahaya justru adalah kotoran kulit yang mereka hasilkan, dan bukan dari gigitan.
Tungau ini sering ditemukan di tempat tidur, karpet, boneka, hingga furniture.
Bukan praktis dalam bentuk bulu hewan peliharaan yang kamu punya saja, tapi bahkan partikel kulit atau bulu yang ringan dan terbawa udara bisa memicu munculnya gejala alergi musiman. Partikel yang beterbangan ini juga mengandung air liur dan urin, yang mengandung protein hingga memicu respons alergi.
Sumber: freepik.com
Di Indonesia sendiri, yang merupakan negara tropis, hanya memiliki dua musim utama. Idealnya adaptasi yang dilakukan oleh tubuh pada hawa panas atau dingin akan lebih baik, sebab setiap musim terbagi masing-masing enam bulan berbeda.
Namun demikian hal ini bukan berarti masyarakat aman dari alergi musim. Pada masa pergantian musim atau pancaroba, ketika hawa dan kelembapan udara tidak menentu, alergi ini juga sering menyerang dan kambuh.
Terlebih jika pada musim tanaman sedang berkembang dan melepaskan serbuk sari, risiko munculnya gejala alergi akan semakin besar dan harus ditangani dengan tepat.
Penanganan cepat pada alergi musiman sebenarnya bisa dilakukan dengan jenis obat yang mengandung cetirizine. Obat ini dapat membantu meredakan gejala alergi yang muncul, dan memberi waktu untuk tubuh melakukan adaptasi dan penyesuaian. Tentu saja pada gejala alergi yang parah, berkunjung ke dokter akan tetap jadi solusi terbaik. Nah untuk mendapatkan obat dengan kandungan cetirizine, kamu dapat langsung klik di sini dan melakukan pemesanan. Semoga artikel ini berguna, dan selamat menyambut liburan!