Sumber: rawpixel.com via freepik.com
Penderita alergi akan memiliki respons berlebih pada alergen yang dirasakan oleh tubuhnya. Maka tidak sedikit orang-orang yang mencari cara diet untuk alergi yang aman, tanpa harus mengorbankan nutrisi penting yang mungkin ada pada makanan atau minuman, atau bahkan manfaat yang diperoleh dari kegiatan yang dapat memicu alergi.
Namun yang harus diketahui secara pasti adalah bahwa sangat direkomendasikan bagi penderita alergi yang ingin melaksanakan diet untuk berkonsultasi dengan dokter ahli atau kepercayaan terlebih dahulu. Informasi di artikel ini selanjutnya bersifat pengetahuan, yang bisa membantumu menambah informasi.
Sumber: jcomp via freepik.com
Diet pada penderita alergi biasanya akan berfokus pada upaya eliminasi makanan-makanan yang mengandung protein ‘berbahaya’ bagi tubuh. Dikatakan demikian karena sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi protein tersebut sebagai ancaman, yang sejatinya hanya respons berlebih yang diberikan oleh tubuh saja.
Konsep diet untuk alergi atau biasa disebut diet eliminasi sebenarnya cukup mudah dipahami, yakni dengan menyisihkan setiap makanan yang mungkin menyebabkan reaksi alergi karena mengandung bahan makanan tertentu, atau kandungan protein dan zat tertentu.
Alergi makanan sendiri kebanyakan dipicu oleh beberapa kelompok jenis makanan saja, misalnya kacang-kacangan, ikan dan seafood, produk susu dan olahannya, telur, kacang kedelai, hingga gandum. Mengacu pada data yang disampaikan di dw.com, jenis makanan ini memicu sekitar 90% alergi pada makanan.
Kecurigaan yang kamu miliki kemudian dapat dikonsultasikan dengan dokter, untuk mulai menghindari makanan atau adanya kandungan bahan makanan yang dapat memicu alergi. Dokter kemudian akan memastikan alergi ini, dan mengkonfirmasi makanan dan minuman apa saja yang sebaiknya dihindari dan tidak lagi dikonsumsi.
Buat catatan makanan, dan disiplin dalam menjalani diet untuk alergi, menjadi salah satu kunci suksesnya upaya diet sambil menghindari makanan yang dapat memicu alergi muncul.
Sumber: patty-photo via freepik.com
Dalam proses diet ini, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam jangka waktu dekat dan jangka waktu panjang. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Mengurangi risiko kambuhnya alergi akibat ada protein alergen di dalam makanan.
Membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Mengurangi berat badan dengan cara yang lebih sehat.
Melakukan program penurunan berat badan yang terkontrol.
Menemukan alternatif makanan lain yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Mendapatkan tubuh yang lebih sehat.
Tumbuh kembang yang lebih optimal pada anak-anak karena menjadi lebih jarang sakit.
Melancarkan pencernaan sebab idealnya makanan yang dikonsumsi akan memiliki serat tinggi.
Mengoptimalkan penyerapan nutrisi tubuh untuk tumbuh kembang.
Pada dasarnya, diet untuk penderita alergi yang dilaksanakan secara terkontrol dan berdasarkan rekomendasi dokter atau ahli gizi akan membawa banyak sekali manfaat. Namun demikian diet ini harus dilaksanakan dengan disiplin, sehingga membawa hasil maksimal dengan efek samping yang minimal hingga nihil.
Sumber: freepik via freepik.com
Diet untuk alergi memiliki tujuan utama agar apa yang dikonsumsi tidak memicu alergi, dan dapat membawa manfaat lainnya. Namun demikian cukup banyak yang salah kaprah mengenai perbedaan alergi dan intoleransi, yang memicu pengambilan keputusan gegabah.
Ini kenapa pendapat dokter sangat diperlukan, sehingga apa yang dilakukan dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan membawa hasil yang diinginkan. Sekilas perbedaan alergi dan intoleransi dapat kamu lihat di bawah ini.
Gejala alergi makanan yang muncul bersifat langsung atau hanya berselang beberapa waktu saja. Gejalanya jelas, dan kebanyakan akan cukup mengganggu karena menyerang saluran pencernaan.
Intoleransi makanan memberikan reaksi yang tidak langsung atau terlambat beberapa saat., gejala intoleransi akan datang dan pergi dalam waktu-waktu tertentu. Gejala atau gangguan akan cenderung muncul di pencernaan bagian dalam, dan terasa dalam waktu 1 hingga 20 jam setelah konsumsi makanan.
Itu tadi sekilas penjelasan diet untuk alergi yang dapat diberikan dalam artikel singkat kali ini. Semoga menjadi artikel yang bermanfaat, dan selalu sediakan obat alergi yang tepat guna mengatasi gejala awal alergi agar tidak berubah menjadi gejala yang lebih serius.