Ciri-Ciri Alergi Air, Penyebab, Gejala & Solusi Paling Tepat

  Rabu, 28 Agustus 2024 | 04:01 WIB
   team prosix
ciri-ciri-alergi-air-penyebab-gejala-solusi-paling-tepat_9SP.jpg

Sumber: freepik

 

Alergi air, yang juga dikenal sebagai aquagenic urticaria atau aquagenic pruritus, adalah kondisi medis yang sangat langka di mana kontak dengan air, baik itu air biasa, keringat, air mata, atau hujan, menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab, gejala, ciri-ciri, dan cara mengatasi alergi air.

 

Apa Penyebab Alergi Air

Penyebab pasti dari alergi air pada dasarnya belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan. Beberapa teori menyebutkan bahwa reaksi ini mungkin disebabkan oleh interaksi antara air dan senyawa di dalam kulit yang menyebabkan reaksi alergi. Namun, pelepasan histamin dan faktor genetik disebut-sebut sebagai pemicunya. Berikut penjelasannya.

1. Histamin

Diperkirakan bahwa pelepasan histamin dalam tubuh setelah kontak dengan air bisa menjadi pemicu reaksi alergi ini.

2. Faktor Genetik

Faktor genetik juga kemungkinan berperan, meskipun hal ini juga masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

 

Gejala-Gejala Alergi Air

Seseorang yang menunjukkan gejala alergi air bisa mengalami beberapa reaksi di kulit seperti gatal-gatal, ruam, sensasi terbakar, hingga pembengkakan. Berikut ulasannya.

  • Gatal-gatal: Kontak dengan air dapat menyebabkan rasa gatal yang intens pada kulit.

  • Ruam kulit: Munculnya ruam merah atau bintik-bintik kecil di area kulit yang terkena air.

  • Sensasi terbakar: Beberapa orang melaporkan sensasi terbakar atau perih pada kulit setelah terkena air.

  • Pembengkakan: Dalam beberapa kasus, area yang terkena bisa mengalami pembengkakan ringan.

 

Ciri-Ciri Alergi Air

Sumber: freepik

 

Alergi air biasanya terjadi saat seseorang bersentuhan secara langsung dengan air. Reaksi alergi terjadi hanya setelah kulit terkena air, terlepas dari suhu atau jenis airnya. Reaksi alergi biasanya terjadi beberapa menit setelah kontak dengan air dan dapat berlangsung selama 30 menit hingga satu jam.

Namun, perlu dipahami bahwa gejala alergi tidak berlaku saat seseorang mengonsumsi air. Orang dengan alergi air biasanya tidak mengalami gejala saat minum air, melainkan hanya saat kontak dengan kulit saja.

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Pengobatan terhadap alergi air bisa bervariasi, tergantung dari jenis gejala dan tingkat keparahannya. Selain mengonsumsi obat alergi, kamu bisa mengatasi jenis alergi ini dengan beberapa cara berikut.

  • Antihistamin: Penggunaan antihistamin dapat membantu mengurangi gejala seperti gatal dan ruam.

  • Krim pelindung: Menggunakan krim pelindung atau pelembap sebelum kontak dengan air dapat membantu meminimalkan reaksi.

  • Menghindari paparan air berlebihan: Membatasi waktu mandi, menghindari berenang, dan menggunakan air hangat (bukan air panas atau dingin) dapat membantu mengurangi gejala.

  • Pakaian pelindung: Mengenakan pakaian pelindung seperti jas hujan atau sarung tangan saat harus berinteraksi dengan air.

  • Konsultasi dokter: Dalam kasus yang lebih parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli alergi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pasien mungkin akan diresepkan terapi desensitisasi atau pengobatan lain yang sesuai.

Alergi air sangat jarang terjadi, dan jika kamu mengalami gejala yang mirip, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.