Mengenali Ciri-Ciri Alergi Susu dan Cara Menanganinya

  Jumat, 06 September 2024 | 08:12 WIB
mengenali-ciri-ciri-alergi-susu-dan-cara-menanganinya_91r.jpg

Alergi susu adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein yang ada dalam susu, baik itu susu sapi, kambing, atau domba. Saat seseorang yang alergi mengkonsumsi susu, tubuhnya menganggap protein tersebut sebagai ancaman, yang kemudian memicu pelepasan zat kimia yang menyebabkan berbagai gejala alergi. Mengetahui ciri-ciri alergi susu sangat penting, terutama bagi orang tua dan mereka yang rentan terhadap alergi, untuk mencegah terjadinya komplikasi kesehatan yang serius. Artikel ini bertujuan memberikan informasi lengkap tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi alergi susu, serta kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab Alergi Susu Bisa Terjadi

Alergi susu disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang ditemukan dalam susu. Dua jenis protein utama yang sering memicu alergi adalah kasein dan whey. Kasein terdapat dalam bagian padat susu, sementara whey berada dalam bagian cair. Saat seseorang dengan alergi susu mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein ini, tubuhnya bereaksi berlebihan, memicu gejala alergi.

Faktor genetik juga berperan dalam meningkatkan risiko alergi susu. Jika ada riwayat alergi dalam keluarga, termasuk alergi makanan lain, kemungkinan seseorang untuk mengalami alergi susu menjadi lebih tinggi. Ada juga keterkaitan antara alergi susu dan alergi terhadap makanan lain, seperti telur, kacang-kacangan, dan seafood. Seseorang yang alergi terhadap satu jenis makanan sering kali beresiko alergi terhadap jenis makanan lain.

Gejala Alergi Susu yang Perlu Diperhatikan

Gejala alergi susu dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan biasanya muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengkonsumsi susu atau produk olahannya. Berikut adalah beberapa gejala yang sering muncul:

  • Gejala Umum: Ruam kulit, gatal-gatal, bengkak pada wajah, bibir, atau kelopak mata, hidung tersumbat, dan bersin.

  • Gejala pada Saluran Pencernaan: Mual, muntah, diare, sakit perut, dan kembung.

  • Gejala Pernapasan: Sesak napas, batuk, mengi, atau asma yang kambuh setelah mengkonsumsi susu.

  • Reaksi Alergi Parah (Anafilaksis): Anafilaksis adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan segera. Gejala anafilaksis termasuk kesulitan bernapas, bengkak pada tenggorokan atau lidah, penurunan tekanan darah, pusing, dan pingsan. Jika gejala ini muncul, penggunaan epinefrin autoinjector dan bantuan medis segera sangat diperlukan.

Ciri-Ciri Orang yang Alergi Susu

ciri-alergi-susu

Sumber: shisuka via Freepik

Beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mungkin memiliki alergi susu adalah:

  • Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki alergi makanan atau kondisi alergi lainnya seperti asma atau eksim, resiko seseorang mengalami alergi susu lebih tinggi.

  • Usia: Alergi susu lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama bayi dan balita, meskipun kondisi ini bisa bertahan hingga dewasa atau muncul pada usia dewasa.

  • Gejala yang Muncul Segera Setelah Konsumsi: Jika gejala muncul segera setelah mengkonsumsi susu, kemungkinan besar itu adalah reaksi alergi.

  • Konsistensi Gejala Setelah Konsumsi Susu: Jika gejala alergi selalu muncul setiap kali seseorang mengonsumsi susu atau produk olahannya, ini adalah tanda kuat adanya alergi susu.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Alergi Kulit Bentol, Simak Yuk!

Tenang, Berikut Cara Efektif Mengatasi Alergi Susu

Mengelola alergi susu memerlukan perhatian terhadap pola makan dan gaya hidup. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Hindari Susu dan Produk Olahannya

Langkah pertama yang paling penting adalah menghindari semua produk yang mengandung susu, termasuk susu segar, yoghurt, keju, dan produk olahan lainnya.

2. Teliti Membaca Label Makanan

Selalu periksa label makanan sebelum mengonsumsi produk apa pun untuk memastikan tidak ada kandungan susu.

3. Obat-obatan

Untuk meredakan gejala alergi yang muncul, antihistamin dapat digunakan. Obat ini efektif untuk mengatasi gejala seperti gatal-gatal dan ruam kulit. Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid.

4. Epinefrin Autoinjector

Bagi mereka yang berisiko mengalami reaksi alergi parah seperti anafilaksis, sangat penting untuk selalu membawa epinefrin autoinjector. Alat ini bisa memberikan dosis epinefrin yang dapat menyelamatkan nyawa hingga bantuan medis tiba.

5. Diet Eliminasi

Diet eliminasi melibatkan menghindari makanan yang dicurigai memicu alergi, dan secara bertahap memperkenalkannya kembali sambil mengamati apakah gejala muncul. Ini biasanya dilakukan di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.

Langkah Pencegahan untuk Menghindari Ciri Alergi Susu

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari reaksi alergi susu adalah:

  • Selalu Periksa Label Makanan: Pastikan untuk selalu memeriksa label makanan sebelum mengonsumsi produk apa pun.

  • Bawa Obat Darurat: Bagi mereka yang memiliki alergi susu parah, penting untuk selalu membawa epinefrin autoinjector atau obat darurat lainnya.

  • Beritahu Orang Terdekat: Pastikan orang-orang di sekitarmu, termasuk keluarga, teman, dan rekan kerja, mengetahui alergi susu yang kamu miliki, sehingga mereka bisa membantu jika terjadi reaksi alergi.

Baca juga: Perbedaan Pilek Alergi dan Pilek Flu, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Alergi susu adalah kondisi yang memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan gejala yang bervariasi dari ringan hingga parah. Mengenali tanda-tanda alergi susu, memahami cara mengelolanya, dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan. 

Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda alergi susu, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Simak berbagi informasi terkini yang kamu butuhkan tentang alergi, tips penanganannya, serta rekomendasi obat anti alergi hanya di situs resmi Prosix.