6 Gejala Alergi Hansaplast, Penyebab, dan Solusinya

  Rabu, 28 Agustus 2024 | 03:26 WIB
   team prosix
6-gejala-alergi-hansaplast-penyebab-dan-solusinya_uRo.jpg

Sumber: freepik

 

Ada berbagai macam jenis alergi, termasuk salah satunya adalah alergi hansaplast. Saat seseorang menggunakan hansaplast atau plester sejenis, kulit akan menunjukkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, kemerahan, pembengkakan, kulit kering/mengelupas, sensasi terbakar, dan lain-lain. Namun, tidak perlu terlalu khawatir karena semua bisa diatasi dengan cara-cara berikut ini.

 

Penyebab Alergi Hansaplast

Alergi terhadap hansaplast, atau plester medis lainnya, dapat terjadi karena beberapa alasan. Berikut adalah beberapa penyebab umumnya.

1. Reaksi Alergi terhadap Bahan Adhesif

Hansaplast dan plester lainnya mengandung bahan perekat yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Bahan perekat ini bisa mengandung lateks, resin, atau bahan kimia lainnya yang mungkin memicu alergi kulit.

2. Reaksi Alergi terhadap Bahan Pembalut

Selain bahan perekat, bahan pembalut pada plester juga bisa mengandung zat yang menyebabkan alergi. Misalnya, beberapa plester mengandung bahan sintetis atau alami yang dapat menyebabkan reaksi alergi.

3. Kondisi Kulit yang Sensitif

Orang dengan kulit yang sangat sensitif atau dengan kondisi kulit tertentu seperti dermatitis atopik mungkin lebih rentan mengalami reaksi alergi terhadap produk tertentu, termasuk hansaplast.

4. Kontak yang Berkepanjangan

Penggunaan plester dalam jangka waktu yang lama atau pada area kulit yang sama berulang kali dapat meningkatkan risiko iritasi atau alergi.

 

Gejala Alergi Hansaplast

Gejala alergi terhadap hansaplast dapat bervariasi dari yang ringan hingga berat. Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin muncul saat kulit bersentuhan dengan hansaplast.

1. Kemerahan pada Kulit (Eritema)

Kemerahan terjadi karena pembuluh darah di area kulit yang terkena melebar sebagai respons terhadap iritasi atau reaksi alergi.

2. Gatal-Gatal

Gatal adalah respons tubuh terhadap pelepasan histamin dan zat kimia lainnya yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai reaksi terhadap alergen.

3. Ruam atau Bentol-Bentol (Urtikaria)

Ruam atau bentol-bentol bisa muncul sebagai hasil dari peradangan kulit. Bentol-bentol ini seringkali disertai dengan gatal yang intens.

4. Kulit Mengelupas atau Kering

Reaksi alergi bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit luar, membuatnya mengelupas atau menjadi sangat kering.

5. Pembengkakan (Edema)

Pembengkakan terjadi karena cairan menumpuk di jaringan kulit sebagai respons terhadap peradangan yang disebabkan oleh alergen.

6. Sensasi Terbakar

Kulit bisa terasa terbakar akibat iritasi dan peradangan yang terjadi di area yang terkena.

Cara Mengatasi Alergi Hansaplast

Sumber: freepik/mdbildes

 

Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas setelah menggunakan hansaplast, kemungkinan besar kamu mengalami reaksi alergi terhadap produk tersebut. Untuk mengatasi dan mencegah gejala ini, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut.

  • Hentikan Penggunaan: Segera hentikan penggunaan hansaplast atau plester medis lainnya yang menyebabkan reaksi alergi.

  • Cuci Area yang Terkena: Bersihkan area yang terkena dengan air dan sabun lembut untuk menghilangkan sisa-sisa bahan perekat atau iritan lainnya.

  • Gunakan Krim Anti-Gatal: Oleskan krim atau salep anti-gatal yang mengandung kortikosteroid atau antihistamin untuk meredakan gatal dan peradangan.

  • Kompres Dingin: Mengompres area yang terkena dengan kompres dingin bisa membantu mengurangi pembengkakan dan rasa tidak nyaman.

  • Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala berlanjut atau memburuk, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. 

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengatasi reaksi alergi yang lebih parah atau memberikan saran mengenai alternatif produk yang lebih aman untuk digunakan.